Puisi Semua Tentang Ayah Oleh Ahmad Sarwani
AYAH
Kau
adalah pelita bagi kehidupan
Kau
korbankan semua jiwa dan ragamu untukku
Kau
relakan lelah dan letihmu untukku
Demi
melihatku tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya
Memang
kau tidak melahirkanku
Tapi
suara pertama yang aku dengar adalah kalam tauhid mu di telinga kananku
kau
tidak menyusui ku
Namun disetiap
susu yang aku teguk di situ terkandung jasa kerja kerasmu
Tak
kau hiraukan terik panas dan hujan
Asalkan
bisa membawa pundi-pundi rupiah untuk keluarga dan anakmu
Pengorbananmu
sungguh besar Ayah
Terkadang
kau rela tidak makan
Demi
anak dan istrimu di rumah bisa makan
Kadang
kau juga merasa lelah dan letih
Namun
anak dan istrimulah yang selalu menjadi semangatmu
Tak
jarang banyak resiko dan bahaya yang harus kau lewati
Namun
itu tak membuat mu gentar untuk melewatinya
Karena
ada tanggung jawab yang harus kau emban
Yaitu
nafkah keluarga dirumah
Kau
pergi pagi pulang sore
Dikala
tubuhmu lelah dan letih di malam hari
Kau
sempatkan mengajarkan anak mu ini mengaji
Karena
kau tau bahwa anak yang soleh dan solehah lah yang akan mengirimi doa untuk mu
Nanti
di alam akhirat
Ayah
Memang
kau tidak semulia ibu
Tapi
tanpa kau aku mungkin tidak ada di dunia ini
Kau
selalu terlihat kuat
Walau
sebenarnya kau pun juga mempunyai hati yang rapuh
Hati
yang kadang menangis dikala sendiri
Namun
tak kau tampakkan itu kepadaku
Agar
anakmu tidak memandangmu lemah
Sehingga
membuat anak mu yakin bahwa kau kuat
Kau
adalah tempat bersandar untuk memberi perlindungan
Ayah
Sebenarnya
kau sangat sayang kepada ku
Tapi
aku tau bahwa
Jika
kau terlalu sayang kepada ku
Kau
akan sulit untuk melepasku
Saat aku
besar dan membangun keluarga sendiri
Namun
dalam hati mu selalu terukir nama anak mu
Anak
yang nanti akan merawat mu
Mengazankan
mu dikala kau sudah hampir dimasukan ke liang lahat
Anak
mu yang akan mendoakan mu setiap malam
Setiap
saat agar kau dapat tempat terbaik di sisi-Nya
Ayah
Aku
tau usiamu sudah tidak muda lagi
Usiamu
sudah mencapai senja
Sudahlah
waktumu untuk istirahat memetik hasil
Namun
apalah daya
Ekonomi
yang lemah membuatmu harus bekerja
walau di usiamu yang sudah senja
Maafkan
aku ayah
Aku
hanya menjalankan amanah mu
Untuk
mengemban ilmu yang kau minta
Kau
berkata
Jangan
risaukan biaya wahai anakku
Karena
itu tanggung jawab aku
Kau
hanya harus fokus pada studimu
Jadilah
anak yang soleh dan sukses dengan ilmu agama mu
Ayah
tidak bisa memberi mu fasilitas yang mewah
Ayah
hanya bisa memberi mu doa di setiap malamnya
Untuk
bermunajat agar kau selalu diberi kemudahan dalam menuntut ilmu
Ayah
Kau
adalah sosok yang membuat aku kagum
Kau
tak kenal lelah walau di raut
wajahmu tergambar keletihan
Kau
tak pernah marah walau banyak masalah yang menghampiri
Kau
adalah sosok tauladan bagi ku
Aku
ingin sepertimu ayah
Ayah
Kau selalu berkata
Janganlah seperti ayahmu ini
Hanya seorang petani, tidak tamat
sekolah
Setidaknya kau lebih baik dari ayah
nak
Kau lebih pintar dari ayah
Cukup ayah dan ibumu saja yang
merasakan pahitnya kebodohan
Pahitnya alur kehidupan keilmuan
Jadilah anak yang bermanfaat bagi
orang lain
Kau yang berkata seperti itu seakan kau
melupakan
Semua jasa yang telah kau perjuangkan
Demi melihatku menjadi orang yang
berpendidikan
Kau sungguh hebat, entah bagaimana aku
membalas budimu
Mungkin kesuksesan ku tidak cukup membalas
jasamu
Semoga Allah memberikanmu kemuliaan
Kopi hangat baru diseduh
Sambil melihat burung di udara
Rindu pada senyum yang teduh
Ayah memang pelipur lara
Oleh: Ahmad Sarwani
Posting Komentar untuk "Puisi Semua Tentang Ayah Oleh Ahmad Sarwani"