Review #5: Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah
Judul Buku : Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah
Penulis : Alfialghazi
Kota Terbit : Depok
Cetakan : Cetakan Ketigabelas
Tahun Terbit : 2022
Penerbit : Sahima ( Kelompok Penerbit PT Magenta Media)
ISBN : 978-602-6744-47-0
Ukuran Buku : 20 cm x 15 cm
Jumlah Halaman : ix + 262 Halaman
"Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah"
"Teruntuk para pengendara waktu, bertahanlah, sampai surga yang menjadi pelabuhan terakhir kita."
Begitulah kata-kata pembuka dalam buku "Maaf Tuhan, Hampir Menyerah" penulis memberi pesan untuk para pembaca pada pembuka buku agar kita terus bertahan dan berjuang dalam menjalani kehidupan. Sebab pada kata pengantar buku ini ditujukan kepada siapa saja yang sedang dirundung duka, ragu pada impiannya, sedang kehilangan arah, patah hati karena cinta, yang sedang berusaha menerima takdir dan kembali pada jalan yang diridhoi-Nya.
Buku yang mengandung nilai religius ditulis oleh @alfialghazi pembelajar di Ma'had Abu Ubaidah, kota Medan, menekuni bidang bahasa Arab dan studi Islam.
Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah ini termasuk ke dalam kategori buku non fiksi yang memuat motivasi Islami, yang dibagi ke dalam 75 bagian. Setiap bagian tersebut akan dibahas secara singkat ke dalam 1-2 halaman saja.
Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir menyerah memberi pelajaran bahwa kehidupan ini adalah tempat sementara yang harus dijalani sebaik mungkin. Banyak kenyataan hidup yang tidak berjalan sesuai dengan harapan dan rencana kita. Hidup selalu ada rintangan apabila kita ingin mendapatkan kebahagiaan maka lalui dengan penuh semangat dan jangan pernah melupakan Tuhan dari setiap langkah perjalanan.
Kegagalanmu atau tertundanya harapanmu bisa jadi menjadi salah satu cara dari Tuhan untuk kamu agar mempersiapkan lebih matang lagi. Allah menyiapkan hasil yang lebih dari apa yang kamu pikirkan. Tetaplah pada jalan yang tidak bertentangan dengan aturan agama dan konsisten dari semua perjuanganmu. Maka akan ada suatu waktu yang tepat untuk kamu menuai hasil dari apa yang sudah kamu perjuangkan.
Penulis selalu mengingatkan pembaca agar selalu seimbang dan tidak berlebihan dalam menjalani kehidupan. Bahkan dalam urusan percintaan pun pada halaman 104 penulis mengutip "Mengikat cinta kepada hubungan yang tidak Allah ridhoi adalah seni untuk melukai dirimu sendiri. Percayalah, tidak akan ada kebahagiaan dalam kemaksiatan, bilapun ada sudah pasti karena telah matinya hati hingga nyaman dalam maksiat dan resah dalam taat."
Penulis meninggalkan harapan semoga buku ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi teman perjalananmu agar semakin kuat melangkah.
Kelebihan
Banyak kata-kata nasehat yang akan kalian dapatkan pada buku "Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah" penulis selalu mengaitkan pembahasan dengan keislaman.
Kekurangan
Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir menyerah terdapat nasehat-nasehat yang langsung ditujukan kepada pembaca. Isi buku religius dan selalu dikaitkan dengan agama Islam, sehingga yang dapat memahami penuh buku ini mereka yang beragama Islam saja.
Posting Komentar untuk "Review #5: Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah"