15 Kata-Kata Bijak Bahasa Jawa, Lengkap Beserta Artinya

Masuk dalam salah satu bahasa di Indonesia, bahasa Jawa memiliki ciri khas dengan patuah atau pesan yang memiliki makna mendalam yang dapat dijadikan pelajaran dan pegangan hidup.

Kata-kata bijak bahasa Jawa dapat dijadikan intropeksi diri dalam menjalani hidup yang lebih baik. Pesan-pesan yang dapat selalu diingat dan diamalkan.

Kamu dapat jadikan kata-kata bahasa Jawa sebagai pegangan hidup atau motivasi menjalani kehidupan agar menjadi lebih baik lagi. Berikut 15+ kata-kata bahasa Jawa:

1. "Nanging sopo sing ngerti rasa sepi?" (Tapi siapa yang mengerti rasa sepi?)

Artinya: Hanya orang yang merasakan kesepian yang bisa benar-benar memahami perasaan tersebut.

2. "Monggo mampir, nang kene wis ramai." (Silakan mampir, di sini sudah ramai.)

Artinya: Undangan untuk datang ke tempat yang ramai dan ramah.

3. "Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karso, tut wuri handayani." (seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.

Artinya: Kata-kata motivasi yang mengingatkan kita untuk tidak berhenti melakukan yang terbaik, karena hasilnya akan memberikan harapan bagi kita di masa depan.

4. "Urip iku mung mampir ngombe." (Hidup itu hanya singgah sebentar)

5. "Sugih tanpo bondo, bandha tanpo sugih." (Kaya tanpa moral, sama saja dengan miskin)

6.  "Sinau kanggo riko, riko kanggo sinau." (Belajar untuk dirimu sendiri, dan dirimu untuk belajar)"

7. "Ora usah dipikirake, nanging usah disore-sore." (Jangan dipikirkan terlalu banyak, tapi jangan juga ditunda-tunda)

8. "Ngeluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bhanda."

(Berjuang tanpa membawa massa, menang tanpa merendahkan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kaya tanpa didasari harta)

9. "Kebo nyusu gudel."

(Tidak ada yang salah apabila orang yang lebih tua meminta petunjuk atau diajari oleh yang lebih muda)

10. "Ngilo marang ghito'e dewe."

(Berkaca, introspeksi, evaluasi diri, melihat diri sendiri)

11. "Yen kabih wis ginaris nyata, aja nganti ana ati sing rumangsa sengsara narima pacoba."

(Jika semua sudah menjadi ketentuan Tuhan, jangan ada lagi hati yang merasa sedih di saat menerima cobaan)

12.  "Akeh wong sing ngrasake tresna, namung mek setitik wong sing ngrasakne hakekate tresna."

(Banyak orang yang bisa merasakan cinta, tapi hanya sedikit orang yang bisa merasakan hakikat dari cinta)

13. "Cuplak andheng-andheng, yen ora pernah panggonane bakal disingkirake."

(Orang yang menyebabkan keburukan maka semua kebaikannya akan terhapus)

14. "Gusti paring mergi kangge tyang ingkang purun teng merginipun."

(Tuhan akan memberikan jalan bagi mereka yang mengikuti jalan kebenaran)

15. "Aku ancene wedi kelangan kowe, namung aku luweh wedi yen kowe ora nemu kebahagiaan gegara aku."

(Aku memang takut kehilanganmu, tapi aku lebih takut jika kamu tidak menemukan kebahagiaan hanya karena aku) 

Berbagi :