Berbagi Kajian Ramadhan #4 Ramadhan Tiba, Dimanakah Posisi Kita? -Muhammad Fikri
Seorang muslim sudah sepantasnya untuk berbahagia menyambut datangnya bulan Ramadhan, pada bulan ini dilipatkan gandakannya pahala kebaikan dan bulan penuh ampunan. Nilai satu kebaikan diluar bulan ramadhan sama dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh puluh kali lipat kebaikan saat bulan Ramadhan. Hal yang terpenting adalah diwajibkannya puasa satu bulan penuh dalam bulan Ramadhan. Pahala ganjaran puasa bulan Ramadhan satu bulan penuh hanya Allah yang membalas tidak dapat diukur dengan perumpamaan dunia, karena sanggat tinggi nilainya di sisi Allah Swt
Puasa adalah salah satu cara yang terbaik dalam melatih diri untuk menghadapi hawa nafsu. Puasa kurang lebih 13,5 jam dalam satu hari memberikan dampak lapar, haus dan melemahkan hawa nafsu. Puasa menjadi salah satu saran Rasulullah kepada pemuda yang belum sanggup menikah. Perut yang tidak berisi atau dalam keadaan kosong mampu menjinakkan keinginan yang tidak baik dan memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Keinginan yang tidak baik disebabkan banyaknya makan dan minum, hal yang demikian itu dibenci oleh Rasulullah
Para ulama memberikan tiga tingkatan orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan
1. Puasa Awam, yaitu orang yang berpuasa yang mampu menahan dari segala yang membatalkan. Sepanjang hari berpuasa namun tidak mampu menahan diri agar tidak melakukan perbuatan tercela seperti menggunjing orang, berdusta, mengumpat dan lain sebagainya. Pada tingkatan ini hanya mendapatkan capek dalam menahan lapar dan haus. Pahala puasa hilang disebabkan perbuatan tercelanya
2. Puasa Khawas, yaitu puasa orang yang menjaga dari membatalkan puasa dan juga menahan diri dari perbuatan tercela yang mengakibatkan tidak bernilai disisi Allah. Ini merupakan tingkatan para orang sholeh, mereka tidak hanya menahan diri dari yang membatalkan namun puasa juga menghindari perbuatan tercela dan menghiasi puasanya dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT
3. Puasa Khawasul khawas, yaitu orang yang berpuasa secara sempurna dan menjaga hatinya dari lupa dari Allah SWT. Sempurna yang dimaksud adalah mengerjakan puasa dihiasi dengan amal sholeh dan menjauhi segala perbuatan yang tercela ditambahkan lagi perasaan hati yang tidak pernah lupa dengan Allah SWT. Tentunya mereka yang mampu mencapai derajat ini adalah orang-orang pilihan
Dimananakah posisi kita dalam menjalani ramadhan pada tahun ini, apakah hanya sebatas ditingkatan itu saja, atau mampu lebih bagus lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Renungkanlah pada diri sendiri
Posting Komentar untuk " Berbagi Kajian Ramadhan #4 Ramadhan Tiba, Dimanakah Posisi Kita? -Muhammad Fikri"