Berbagi Kajian Ramadhan #6: Ru’yatul Hilal & Hisab: Cara Menentukan 1 Ramadhan
Sering kita menyaksikan ada perbedaan di kalangan umat Islam dalam memulai puasa pada bulan Ramadan. Perbedaan dalam menentukan permulaan puasa bulan Ramadan disebabkan adanya perbedaan cara menentukannya
Seperti kasus Indonesia, Nahdatul Ulama (NU) yang dikenal dengan penggunana Rukyat sebagai patokan masuknya awal bulan, dan Muhammadiyah dikenal sebagai pengguna hisāb (wujūd al-hilāl), sementara pemerintah berpegang pada imkān al-rukyat
Tahukan kalian cara menentukan datangnya bulan Ramadan? Ada dua cara untuk menentukan awal Ramadan, yaitu sebagai berikut:
1. Melalui Ru’yatul Hilal
Secara bahasa rukyat artinya melihat. Sedangkan secara istilah rukyat adalah kegiatan melihat kemunculan hilal (bulan sabit yang pertama kali tampak) yang dilakukan saat menjelang terbenamnya matahari atau waktu magrib. Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 29 bulan yang sedang berlangsung menggunakan mata telanjang ataupun alat bantu seperti teleskop (Rezi, 2016). Apabila hilal terlihat, maka malam itu ditetapkan sebagai tanggal 1 bulan baru. Namun, apabila hilal belum terlihat maka bulan berlangsung digenapkan menjadi 30 hari, kemudian magrib di hari berikutnya ditetapkan sebagai tanggal 1 bulan baru
2. Melalui Hisab
Pengertian Hisab menurut etimologi berarti, Hitungan, arithmetic (ilmu hitung), reckoning (perhitungan), calculus (hitung), computation (perhitungan), estimation (penilaian) dan appraisal (penaksiran). dengan demikian definisi hisab dalam perspektif bahasa adalah suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang seluk beluk perhitungan. Sedangkan hisab menurut istilah ulama hisab atau para ahli ilmu falak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tenteng perhitungan bendabenda langit pada orbitnya untuk diketahui kedudukannya antara satu dengan lainya supaya diketahui waktu–waktu yang ada di bumi
۞ يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَهِلَّةِ ۗ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَنْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا وَلٰكِنَّ الْبِرَّ
مَنِ اتَّقٰىۚ وَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ
اَبْوَابِهَا ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ
فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ
عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ
وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ
الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ
اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ
لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ
Posting Komentar untuk "Berbagi Kajian Ramadhan #6: Ru’yatul Hilal & Hisab: Cara Menentukan 1 Ramadhan"