Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2024 ULM Sukseskan Proyek Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal di SD Negeri Manarap Tengah 2

Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 dari Universitas Lambung Mangkurat mengadakan proyek kepemimpinan yang kreatif dan berorientasi pada pelestarian budaya lokal dengan judul "ANTINA: Anyaman Telur Asin Tradisional."  Agenda pelatihan ini dilaksanakan pada Kamis, 8 Agustus 2024, di SD Negeri Manarap Tengah 2. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan praktis dan nilai-nilai budaya pada siswa, serta mengasah kemampuan kepemimpinan para mahasiswa.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan resmi oleh Masripah yang bertugas sebagai MC. Masripah membuka kegiatan dengan penuh semangat, membangun suasana yang hangat dan menyenangkan bagi semua peserta. Dengan suaranya yang enerjik, ia berhasil mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang telah direncanakan, menjadikan acara ini lebih hidup dan interaktif.

Setelah pembukaan oleh Masripah, acara dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana, Ibnu. Dalam sambutannya, Ibnu menjelaskan tujuan dari proyek "ANTINA" dan pentingnya melestarikan keterampilan tradisional seperti menganyam dan membuat telur asin. Ia menekankan bahwa proyek ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan baru kepada siswa, tetapi juga untuk memperkuat rasa bangga akan warisan budaya yang dimiliki.

Selanjutnya, Ibu Rahmina Hayati, Kepala Sekolah SD Negeri Manarap Tengah 2, memberikan sambutan dan tanggapan terkait kegiatan. Ibu Rahmina mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif dan usaha para mahasiswa dalam menyelenggarakan proyek ini. Beliau menekankan pentingnya kegiatan ini dalam memperkenalkan budaya tradisional kepada siswa dan bagaimana keterampilan yang dipelajari dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman mereka.

Proses Pembuatan Telur Asin

Salah satu fokus utama dari proyek ini adalah pembuatan telur asin, yang melibatkan proses perendaman telur bebek dalam larutan garam. Siswa diperkenalkan dengan tiga variasi metode perendaman, yaitu menggunakan larutan garam biasa, garam yang dicampur dengan bawang, dan garam yang dicampur dengan abu. Setiap metode ini menghasilkan variasi rasa dan tekstur pada telur asin, memberikan siswa kesempatan untuk memahami bagaimana bahan tambahan dapat mempengaruhi hasil akhir.

Proses pembuatan telur asin dimulai dengan membersihkan telur bebek, lalu merendamnya dalam larutan garam selama 12 hari. Metode perendaman dengan garam biasa memberikan rasa klasik pada telur asin, sementara penambahan bawang menciptakan aroma dan rasa yang lebih kaya. Metode dengan campuran abu memberikan tekstur yang berbeda, yang menjadi pengalaman menarik bagi siswa dalam mengenal variasi teknik kuliner tradisional.

Kegiatan Menganyam Purun

Selain pembuatan telur asin, kegiatan lain yang menjadi sorotan dalam proyek ini adalah menganyam purun. Anyaman purun dipilih karena tidak hanya mengasah keterampilan motorik halus siswa, tetapi juga melatih konsentrasi, ketelitian, dan logika mereka. Siswa diajarkan cara menganyam purun untuk membuat tumbler, yang kemudian mereka hias sesuai dengan kreativitas masing-masing.

Aktivitas menganyam ini memberikan siswa pengalaman langsung dalam menggunakan bahan alami, yang juga menanamkan rasa cinta terhadap alam dan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Melalui kegiatan ini, siswa juga belajar tentang nilai kerja keras dan kepuasan dalam melihat hasil karya yang telah mereka buat sendiri.

Peran Dosen Pembimbing

Seluruh kegiatan ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan Pa Radiansyah, dosen pembimbing yang memiliki pengalaman luas dalam mengintegrasikan pendidikan dengan pelestarian budaya. Pa Radiansyah memberikan panduan yang sangat berharga dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek ini, memastikan setiap detail diperhatikan agar tujuan edukatif dan kultural dari kegiatan ini tercapai dengan baik.

Bimbingan Pa Radiansyah juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan siswa, serta pentingnya menggabungkan pembelajaran yang bermakna dengan aktivitas yang menyenangkan. Arahan beliau sangat berperan dalam memastikan proyek ini memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi para peserta didik.

Antusiasme dan Penutupan Kegiatan

Proyek "ANTINA" ini mendapatkan sambutan yang sangat positif dari siswa kelas 6 SD Negeri Manarap Tengah 2. Mereka terlibat dengan antusias dalam setiap kegiatan, baik saat menganyam purun maupun dalam proses pembuatan telur asin. Keterlibatan aktif mereka menunjukkan bahwa kegiatan tradisional dapat menjadi sarana belajar yang menyenangkan dan efektif.

Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh Fauzi, yang menutup acara dengan rasa syukur dan harapan agar segala usaha yang telah dilakukan membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Proyek "ANTINA" tidak hanya sukses dalam mengajarkan keterampilan baru kepada siswa, tetapi juga dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya tradisional yang mulai jarang ditemui.



Posting Komentar untuk "Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2024 ULM Sukseskan Proyek Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal di SD Negeri Manarap Tengah 2"