Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hormon Kebahagiaan dan Ajaran Islam

Dalam Islam di jelaskan bahwasannya kebahagiaan (bahasa Arab: السعادة, as-sa'adah) memiliki arti keadaan jiwa yang tenang dan damai, yang dicapai melalui ketaatan kepada Allah SWT, rasa syukur, dan hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Meskipun Islam tidak secara khusus membahas "hormon kebahagiaan" dari sudut pandang ilmiah, konsep kebahagiaan dalam Islam sangat terkait dengan keseimbangan spiritual, emosional, dan fisik. Keterkaitan ini menjadi bukti bahwa semuanya memiliki keutamaan yang harus di jaga dan di diwujudkan. Ada empat hormon Bahagia yang kita temui secara Kesehatan yaitu Endorfin,  Dopamin, Oksitosin dan Serotonin. Islam juga telah menjelaskan hal demikian saling memiliki hubungan satu sama lain

Berikut adalah beberapa konsep dan praktik dalam Islam yang dapat meningkatkan kebahagiaan, yang mungkin berkaitan dengan pelepasan hormon kebahagiaan secara alami:

1. Syukur الشكر

Bersyukur atas nikmat Allah SWT dapat meningkatkan perasaan bahagia. Secara ilmiah, rasa syukur dikaitkan dengan peningkatan hormon serotonin dan dopamin, yang berperan dalam menciptakan perasaan bahagia dan puas. Firman Allah dalam Al-Qur'an: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu"(QS Ibrahim: 7)

Hal ini telah menjadikan satu obat untuk dapat mengelola perasaan yang sedang tidak baik-baik saja, karena masih banyak nikmat yang ada pada diri kita yang bisa di syukuri tanpa memandang rendah orang lain atau hal yang belum bisa kita dapatkan saat ini

2. Shalat dan Dzikir

Shalat dan dzikir (mengingat Allah) dapat menenangkan hati dan pikiran. Aktivitas ini dapat mengurangi stres dan meningkatkan perasaan tenang, yang mungkin terkait dengan pelepasan hormon endorfin. Firman Allah: "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS Ar-Ra'd: 28)

Keberpihakan atau tidak merasa sendiri adalah salah satu pembelaan diri yang sangat dibutuhkan, dengan memiliki Tuhan yang Maha Segalanya, Tuhan Yang Maha Besar, maka masalah yang ada ini adalah masalah kecil yang bisa di lewati

3. Sedekah dan Berbuat Baik

Memberikan sedekah dan berbuat baik kepada orang lain dapat meningkatkan kebahagiaan. Secara ilmiah, aktivitas ini dikaitkan dengan peningkatan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai "hormon cinta" atau "hormon kedermawanan." Sabda Rasulullah SAW. "Tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (menerima)." (HR Bukhari dan Muslim). Seperti istilah, kebahagiaan kita adalah kebahagiaan orang sekitar kita, hal ini terwujud dengan cara yang alami.

4. Puasa

Puasa, terutama puasa sunnah atau puasa Ramadhan, dapat membersihkan jiwa dan meningkatkan kesadaran spiritual. Puasa juga dapat membantu mengatur hormon dan meningkatkan kesehatan mental. Rasulullah SAW bersabda: "Puasa adalah perisai." (HR Bukhari) Karena puasa mempunyai dampak baik bagi imun manusia (dengan catatan tidak berlebih dan sehat saat berbuka/sahur). 

5. Silaturahmi

Menjalin hubungan baik dengan keluarga, kerabat, dan sesama muslim dapat meningkatkan kebahagiaan. Interaksi sosial yang positif dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin dan endorfin. Sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR Bukhari dan Muslim)

Di mulai dari keluarga kecil, teman dekat, dan lingkungan sekitar harmonis itu bisa di temukan. Tidak hanya berbagi senyuman, namun hal kecil yang bisa membuat orang sekitar kita Bahagia, itu akan bertukar kembali kepada kita

6. Tawakal dan Keikhlasan

Tawakal (berserah diri kepada Allah) dan ikhlas dalam beramal dapat mengurangi kecemasan dan stres. Keikhlasan membantu seseorang merasa lebih tenang dan bahagia, karena tidak bergantung pada penilaian manusia. Firman Allah: "Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)." (QS Ath-Thalaq: 3)

7. Menjaga Kesehatan Fisik

Islam menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik, seperti makan makanan halal dan bergizi, berolahraga, dan istirahat yang cukup. Kesehatan fisik yang baik dapat mendukung keseimbangan hormon, termasuk hormon kebahagiaan. Sabda Rasulullah SAW: "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah." (HR Muslim)

Dalam khutbah Jum’at minggu ini di Masjid Al-Hidayah seorang khatib menjelaskan, bahwa sehatnya fisik itu diwujudkan melalui makan sehat, istirahat cukup, olahraga dan lain-lain. Sedangkan sehat batin itu dengan bersedekah, berbagi kebaikan, serta “ILMU”. Karena orang yang berilmu ia tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan mudah

Dalam Islam, kebahagiaan tidak hanya bergantung pada faktor material atau biologis, tetapi juga pada keseimbangan spiritual, emosional, dan sosial. Dengan mengamalkan ajaran Islam secara konsisten, seseorang dapat mencapai kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Hormon kebahagiaan seperti serotonin, dopamin, endorfin, dan oksitosin dapat dipicu secara alami melalui praktik-praktik ibadah dan akhlak mulia yang diajarkan dalam Islam


Posting Komentar untuk "Hormon Kebahagiaan dan Ajaran Islam"